Beasiswa : Kupon Emas Menuju Cita-Cita
Setiap
manusia pasti punya impian atau mimpi yang ingin diwujudkan dalam hidupnya.
Adanya impian menimbulkan semangat bagi manusia dalam menjalani hidup. Impian itu
bagaikan bintang yang bersinar dalam hati.
Bagi
para pelajar, hal yang pasti diimpikan ialah mendapat pendidikan yang baik dan
mewujudkan cita-cita. Seorang pelajar yang idealis dan antusias tentu ingin
melanjutkan pendidikan ke sekolah atau lembaga terbaik yang dapat dijadikan
sarana untuk menggapai impiannya. Namun, perjuangan untuk menggapai impian
tidaklah mudah. Terkadang bintang tertutup awan sehingga cahayanya redup atau
bahkan cahayanya tidak terlihat sama sekali. Awan itu bisa berupa berbagai hal,
salah satunya ialah sifat realistis yang berujung pada pesimistis.
Manusia
selain memiliki sifat idealis dan antusias, juga memiliki sifat realistis.
Sifat realistis bagaikan uang logam yang bersisi dua. Realistis dapat menimbulkan
semangat optimis pada manusia, tetapi di sisi lain sifat realistis juga sering
berujung pada timbulnya rasa pesimis. Sebagai contoh, saat seorang pelajar bernama
Rudi menyadari bahwa dirinya memiliki potensi di bidang politik, ia menjadi
sangat optimis bahwa ia bisa diterima di Fakultas Hukum Universitas XX sehingga ia menjadi sangat giat belajar. Namun, saat Rudi mulai belajar dengan
giat dan mendapat nilai-nilai yang bagus, ia perlahan sadar bahwa ia dilahirkan
di keluarga yang kurang mampu sehingga tidak mungkin dapat membiayainya kuliah
hingga ke kota Bandung. Nyalinya menjadi ciut, Rudi menjadi pesimis, mulai
menyalahkan nasib, dan dikalahkan oleh kepasrahan.
Hal
yang dialami Rudi adalah hal yang dengan atau tanpa disadari, juga dialami oleh
banyak remaja di Indonesia. Kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan
membuat rasa pesimis berakar kuat dalam hati dan mengalahkan semangat untuk
menggapai impian. Banyak dari remaja Indonesia yang memiliki potensi yang luar
biasa malah menjadi pasrah dan pada akhirnya cita-cita mereka tidak tercapai
karena mereka sudah terlanjur patah semangat dan malas berjuang. Sangat miris
nasib mereka padahal mereka adalah penerus bangsa yang kelak akan memimpin
bangsa ini.
Tetapi
untunglah, bintang tetaplah bintang, dan bintang yang sejati mampu untuk selalu
memancarkan sinarnya sendiri. Di sisi lain, masih banyak remaja Indonesia yang
walaupun dihimpit oleh masalah keuangan, tak pernah pudar semangatnya dan terus
berharap akan ada kupon emas yang akan membawa mereka menggapai segala
mimpi-mimpi. Kupon emas itu, tak lain dan tak bukan ialah beasiswa. Beasiswa
adalah angin segar bagi kehidupan yang rasanya serba sulit. Beasiswa membuat
bintang yang ada di hati anak-anak Indonesia bersinar semakin terang dan
bintang itu menuntun mereka pada apapun cita-cita yang mereka impikan.
Layaknya
kupon belanja yang memperbolehkan seseorang untuk membeli keperluan kita secara
gratis, beasiswa memperbolehkan pelajar bersekolah secara cuma-cuma sehingga pelajar
itu hanya perlu belajar segiat yang ia bisa sehingga dapat lulus dengan nilai
yang memuaskan dan pada akhirnya dapat menjalani hidup dengan profesi yang
diinginkan. Beasiswa dapat menjadi motivasi, baik bagi siswa yang telah
mendapat beasiswa maupun yang belum mendapat beasiswa. Bagi siswa yang sudah
mendapat beasiswa, ia harus mempertahankan nilai-nilainya agar dana beasiswa
yang mengalir padanya tidak dicabut sedangkan bagi mereka yang belum memperoleh
beasiswa, harus mempersiapkan diri dengan baik sehingga dapat memenuhi berbagai
persyaratan beasiswa.
Namun, hal yang perlu diperhatikan di era
modern seperti sekarang ini ialah belajar saja tidak cukup, dibutuhkan
kelincahan dalam menangkap peluang beasiswa yang ada. Lucunya, sering kali
pelajar yang mampu dalam hal keuangan, lalai dan malas untuk mencari informasi
tentang beasiswa-beasiswa yang ada. Orang-orang yang terbiasa hidup di tengah
himpitan ekonomi biasanya memiliki mata yang lebih tajam untuk melihat dan
menangkap peluang beasiswa karena mereka benar-benar merasakan arti beasiswa
sebagai kupon emas dan saya ingin memiliki mata seperti orang-orang tersebut.
Secara
pribadi apabila saya mendapat beasiswa, saya sangat ingin mendapat kesempatan
untuk belajar di Oxford University. Saya tidak berasal dari keluarga yang mampu
untuk membiayai saya kuliah hingga ke negeri Inggris, sehingga melanjutkan
studi ke Oxford dengan biaya sendiri rasanya tidak mungkin. Namun, bintang yang
bersinar dalam hati saya terus menyemangati saya untuk menatap ke depan, ke
arah cita-cita yang saya impikan. Mendapat kesempatan untuk belajar di
Universitas XX merupakan berkah yang luar biasa dalam hidup saya.
Segala ilmu yang akan saya dapatkan di Universitas XX akan
mempersiapkan diri saya untuk dapat melanjutkan studi ke universitas yang selalu
saya idam-idamkan sejak kecil yakni Universitas Oxford. Saya akan memanfaatkan
kupon emas itu dengan sebaik-baiknya dan berusaha semaksimal mungkin untuk
belajar dan terus belajar sehingga kelak saya dapat meraih cita-cita, membanggakan
orang tua, almamaterku Universitas XX, dan negaraku Indonesia tercinta.
Sekian dan terimakasih.
sumber gambar : google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar