Kamis, 26 September 2013

made it for a scholarship competition. didn't win it, but at least try. God knows hwo trying :)



Beasiswa : Kupon Emas Menuju Cita-Cita

Setiap manusia pasti punya impian atau mimpi yang ingin diwujudkan dalam hidupnya. Adanya impian menimbulkan semangat bagi manusia dalam menjalani hidup. Impian itu bagaikan bintang yang bersinar dalam hati.
Bagi para pelajar, hal yang pasti diimpikan ialah mendapat pendidikan yang baik dan mewujudkan cita-cita. Seorang pelajar yang idealis dan antusias tentu ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah atau lembaga terbaik yang dapat dijadikan sarana untuk menggapai impiannya. Namun, perjuangan untuk menggapai impian tidaklah mudah. Terkadang bintang tertutup awan sehingga cahayanya redup atau bahkan cahayanya tidak terlihat sama sekali. Awan itu bisa berupa berbagai hal, salah satunya ialah sifat realistis yang berujung pada pesimistis.
Manusia selain memiliki sifat idealis dan antusias, juga memiliki sifat realistis. Sifat realistis bagaikan uang logam yang bersisi dua. Realistis dapat menimbulkan semangat optimis pada manusia, tetapi di sisi lain sifat realistis juga sering berujung pada timbulnya rasa pesimis. Sebagai contoh, saat seorang pelajar bernama Rudi menyadari bahwa dirinya memiliki potensi di bidang politik, ia menjadi sangat optimis bahwa ia bisa diterima di Fakultas Hukum Universitas XX sehingga ia menjadi sangat giat belajar. Namun, saat Rudi mulai belajar dengan giat dan mendapat nilai-nilai yang bagus, ia perlahan sadar bahwa ia dilahirkan di keluarga yang kurang mampu sehingga tidak mungkin dapat membiayainya kuliah hingga ke kota Bandung. Nyalinya menjadi ciut, Rudi menjadi pesimis, mulai menyalahkan nasib, dan dikalahkan oleh kepasrahan.  
Hal yang dialami Rudi adalah hal yang dengan atau tanpa disadari, juga dialami oleh banyak remaja di Indonesia. Kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan membuat rasa pesimis berakar kuat dalam hati dan mengalahkan semangat untuk menggapai impian. Banyak dari remaja Indonesia yang memiliki potensi yang luar biasa malah menjadi pasrah dan pada akhirnya cita-cita mereka tidak tercapai karena mereka sudah terlanjur patah semangat dan malas berjuang. Sangat miris nasib mereka padahal mereka adalah penerus bangsa yang kelak akan memimpin bangsa ini.
Tetapi untunglah, bintang tetaplah bintang, dan bintang yang sejati mampu untuk selalu memancarkan sinarnya sendiri. Di sisi lain, masih banyak remaja Indonesia yang walaupun dihimpit oleh masalah keuangan, tak pernah pudar semangatnya dan terus berharap akan ada kupon emas yang akan membawa mereka menggapai segala mimpi-mimpi. Kupon emas itu, tak lain dan tak bukan ialah beasiswa. Beasiswa adalah angin segar bagi kehidupan yang rasanya serba sulit. Beasiswa membuat bintang yang ada di hati anak-anak Indonesia bersinar semakin terang dan bintang itu menuntun mereka pada apapun cita-cita yang mereka impikan.
Layaknya kupon belanja yang memperbolehkan seseorang untuk membeli keperluan kita secara gratis, beasiswa memperbolehkan pelajar bersekolah secara cuma-cuma sehingga pelajar itu hanya perlu belajar segiat yang ia bisa sehingga dapat lulus dengan nilai yang memuaskan dan pada akhirnya dapat menjalani hidup dengan profesi yang diinginkan. Beasiswa dapat menjadi motivasi, baik bagi siswa yang telah mendapat beasiswa maupun yang belum mendapat beasiswa. Bagi siswa yang sudah mendapat beasiswa, ia harus mempertahankan nilai-nilainya agar dana beasiswa yang mengalir padanya tidak dicabut sedangkan bagi mereka yang belum memperoleh beasiswa, harus mempersiapkan diri dengan baik sehingga dapat memenuhi berbagai persyaratan beasiswa.
 Namun, hal yang perlu diperhatikan di era modern seperti sekarang ini ialah belajar saja tidak cukup, dibutuhkan kelincahan dalam menangkap peluang beasiswa yang ada. Lucunya, sering kali pelajar yang mampu dalam hal keuangan, lalai dan malas untuk mencari informasi tentang beasiswa-beasiswa yang ada. Orang-orang yang terbiasa hidup di tengah himpitan ekonomi biasanya memiliki mata yang lebih tajam untuk melihat dan menangkap peluang beasiswa karena mereka benar-benar merasakan arti beasiswa sebagai kupon emas dan saya ingin memiliki mata seperti orang-orang tersebut.
Secara pribadi apabila saya mendapat beasiswa, saya sangat ingin mendapat kesempatan untuk belajar di Oxford University. Saya tidak berasal dari keluarga yang mampu untuk membiayai saya kuliah hingga ke negeri Inggris, sehingga melanjutkan studi ke Oxford dengan biaya sendiri rasanya tidak mungkin. Namun, bintang yang bersinar dalam hati saya terus menyemangati saya untuk menatap ke depan, ke arah cita-cita yang saya impikan. Mendapat kesempatan untuk belajar di Universitas XX merupakan berkah yang luar biasa dalam hidup saya. Segala ilmu yang akan saya dapatkan di Universitas XX akan mempersiapkan diri saya untuk dapat melanjutkan studi ke universitas yang selalu saya idam-idamkan sejak kecil yakni Universitas Oxford. Saya akan memanfaatkan kupon emas itu dengan sebaik-baiknya dan berusaha semaksimal mungkin untuk belajar dan terus belajar sehingga kelak saya dapat meraih cita-cita, membanggakan orang tua, almamaterku Universitas XX, dan negaraku Indonesia tercinta. Sekian dan terimakasih.

 sumber gambar : google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar